Kabupaten Blora Perkuat Komitmen dalam Percepatan Penurunan Stunting
Pemerintah Kabupaten Blora terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Dalam Rembuk Stunting Kabupaten Blora 2025 yang digelar di ruang pertemuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Riset Daerah (Bapperida) Kabupaten Blora pada Rabu (19/3/2025), Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini menegaskan bahwa upaya penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama.
Upaya Serius Pemkab Blora dalam Menekan Angka Stunting
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Sri Setyorini, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Blora, menekankan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Kasus stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus kita. Oleh karena itu, komitmen semua pihak sangat dibutuhkan,” ungkap Sri Setyorini mewakili Bupati Blora, Dr. Arief Rohman.
Berdasarkan data terbaru dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Blora telah turun menjadi 21,2%, mendekati target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025 sebesar 20,81%.
Dukungan dari TP PKK Kecamatan Sambong dan Seluruh TP PKK Desa
Dalam upaya mempercepat penurunan stunting, Tim Penggerak PKK Kecamatan Sambong beserta seluruh TP PKK Desa di Kecamatan Sambong turut menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung gerakan penekanan angka stunting. Keterlibatan aktif TP PKK menjadi bagian penting dalam edukasi dan pendampingan keluarga untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup sejak dini.
Ketua TP PKK Kecamatan Sambong menegaskan bahwa peran ibu-ibu PKK sangat strategis dalam menyosialisasikan pola asuh yang baik dan pemenuhan gizi keluarga. “Kami siap turun langsung ke masyarakat untuk memberikan pendampingan, edukasi, serta memastikan program-program pemerintah terkait pencegahan stunting berjalan dengan baik,” ujarnya.
Apresiasi dan Dukungan dari BKKBN Jawa Tengah
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistya Ediningsih, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah yang telah diambil oleh Pemerintah Kabupaten Blora dalam menurunkan angka stunting.
“Saya melihat capaian di Blora ini sudah luar biasa. Yang perlu dilakukan sekarang adalah mempertahankan dan meningkatkan upaya yang telah berjalan. Jangan sampai capaian ini menurun,” ujar Eka Sulistya.
Beliau juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting. TPPS Kabupaten Blora diminta untuk terus melaporkan setiap perkembangan program kepada pemerintah pusat guna memastikan efektivitas kebijakan yang telah diterapkan.
Langkah Strategis dan Komitmen Bersama
Ketua Pelaksana Rembuk Stunting, A. Mahbub Djunaidi, yang juga menjabat sebagai Kepala Bapperida Blora, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Target nasional penurunan stunting tahun 2025 adalah 20,81%, sementara saat ini prevalensinya masih berada di angka 30%.
Dalam rembuk tersebut, dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Kesepakatan Rembuk Stunting yang mencakup beberapa poin utama:
- Menurunkan angka stunting di Kabupaten Blora hingga mencapai target 20,81% pada tahun 2025.
- Mengarahkan program prioritas daerah untuk meningkatkan cakupan 12 indikator program pelayanan esensial yang belum tercapai.
- Memperkuat peran lintas sektor, organisasi masyarakat, akademisi, dunia usaha, media, serta mitra pembangunan dalam upaya intervensi stunting.
- Mendukung percepatan penurunan stunting melalui alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Rembuk Stunting Kabupaten Blora 2025 ini diadakan secara luring dan daring, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Forkopimda Blora, Ketua DPRD, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan stakeholder lainnya seperti TP PKK, TP2D, Pokmas, Baznas, kepala desa/kelurahan, dan Ketua TPPS Desa/Kelurahan se-Kabupaten Blora.
Dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah Kabupaten Blora, BKKBN, TP PKK Kecamatan Sambong, serta berbagai elemen masyarakat, diharapkan upaya penurunan stunting dapat berjalan lebih optimal. Pemkab Blora menegaskan bahwa kesehatan dan masa depan anak-anak di Kabupaten Blora adalah prioritas utama dalam pembangunan daerah.
.jpg)
.jpg)
.jpg)